Tuesday, October 28, 2014

Disk Forensik

FAT

FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows. Nama FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana milik file yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan dalam disk. Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup sektor hardware yang bersebelahan, disebut cluster. Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun meningkat dan begitu juga jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang. Versi pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.

NTFS

NTFS merupakan file system standar untuk Windows NT termasuk windows 200, XP, Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFS menggantikan file system FAT sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Windows. Versi rilis NTFS ada beberapa, sebagai berikut:
  • v1.0 with NT 3.1, dirilis pertengahan-1993
  • v1.1 with NT 3.5 dirilis 1994
  • v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996)
  • v3.0 dari Windows 2000
  • v3.1 dari Windows XP (2001), Windows Server 2003 (2003), Windows Vista (pertengahan -2005) dan Windows Server 2008

Dalam NTFS, semua file data – nama file, tangal pembuatan, ijin akses dan isi – disimpan dalam metadata dalam Master File Table (MFT). NTFS mengijinkan setiap urutan 16-bit nilai utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll) Master File table mengandung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam suatu volume dengan partisi NTFS. Metadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan ijinnya. Strukturnya mendukung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.

EXT2

Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. Meskipun bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2. File system pertama yang dipakai dalam Sistem Operasi Linux adalah Minix FS yang hampir bebas sepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan ukuran maksimum hanya 64 MB. Nama file juga terbatas hanya 14 karakter. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual pada kernel Linux.

File system ext dirilis pada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan VFS API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah Utama dalam Minix FS (ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada dukungan untuk akses terpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data.

Ext2 didesain dengan tujuan bahwa file system ini akan dapat dikembangakan lagi, dengan sisa space yang masih banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi mendatang. Fitur seperti POSIX ACL dan atribut diperluas diimplementasikan pertama kali pada ext2 karena mudah diperluas dan internalnya sangat dimengerti.

Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2 memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2 masih direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan media solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3 karena ext2 tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia flash Drive adalah siklus hapus, dan juga siklus write, hal inilah yang menyebabkan pemakaian ext2 membuat usia media flash drive lebih panjang.

Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan grup silinder dalam File System Unix. Hal ini dilakukan untuk mengurangi fragmentasi external dan mengurangi pencarian disk saat me-read data yang besar.

Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok aktual. Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk proses booting Sistem Operasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam file system. Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam proses booting. Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk tiap grup blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup descriptor.

EXT3

Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2. Adanya fitur journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2 yang membuatnya lebih reliable dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system setelah shutdown yang tidak semestinya.

Meskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS, ReiserFS dan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade di tempat dari file system ext2 tanpa harus mem-back up dan me-restore data yang berarti mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system Linux lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas.

File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya:
  • File system journaling
  • Penambahan file system secara online
  • Indeks htree untuk direktori yang lebih luas
Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.

Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:
  1. Journal (resiko terendah)
  2. Metadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.
  3. Ordered (resiko menengah)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk dicommit dalam jurnal.

Writeback (resiko tertinggi)

Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash dapat terjadi.

Ukuran
BLok
Ukuran file Max
Ukuran file system
Max
1KiB 16GiB <2TiB
2KiB 256GiB <4TiB
4KiB 2TiB <8TiB
8KiB 2TiB <16TiB

Kelompok 2:

No comments:

Post a Comment