Tuesday, June 9, 2015

Aplikasi Informasi Perguruan Tinggi Negeri Di Provinsi Jawa Barat Dengan GPS Berbasis Android



Persiapan Coding Pada Eclipse
1. Buka program Eclipse dengan mengklik shortcut program Eclipse.exe yang sebelumnya telah diinstall.
2. Setelah itu, kita membuat project baru pada Eclipse, pilih File - New - Project - Android Project, sehingga muncul pilihan seperti gambar dibawah ini, yaitu dengan cara Create New Project Android.
3. Kemudian, isikan pada kolom yang tersedia, seperti Application Name, Project Name, dan Package Name. Kemudian ubah Target SDK menjadi Android 2.2, jika sudah klik Finish.
4. Membuat file java baru, dengan cara pilih menu File -> New -> Class
5. Pada form New Java Class kita isikan nama class yang diinginkan dengan diakhiri exstensi ”.java” kemudian kilik Finish. 
6. Untuk membuat file XML baru, pilih File -> New -> Android XML File. Beri nama file layout XML yang ingin dibuat dan diakhiri dengan ekstensi ”.xml” kemudian klik finish. Langkah terakhir adalah penulisan kode program yang dilakukan di Eclipes Adt-Bundle Windows 64 bit. Tahap pembuatan kode dibagi dua, yaitu pembuatan kode pada Android XML yang berfungsi untuk membuat layout aplikasi dan pembuatan kode java yang berfungsi sebagai tempat proses untuk menampilkan XML tersebut.

Pembuatan Splash Screen
            Pada pembuatan splash screen ini terdapat sebuah gambar fullscreen yang dimaksudkan sebagai loading picture sebelum masuk ke menu utama aplikasi. Layout yang digunakan adalah Relative Layout dan gambar splash sebagai latar belakang pada halaman.

Pembuatan Halaman Menu Utama
            Pembuatan halaman menu utama ini terdapat tiga tombol yaitu PTN di Jawa Barat, Prospek Kerja, dan TentangTombol 1 yang didefinisikan sebagai variabelImageButton 1 berfungsi untuk berpindah tampilan atau dari halaman menu utama ke halaman PTN di Jawa Barat. Tombol 2 yang didefinisikan sebagai ImageButton 2 menuju ke halaman prospek kerja, kemudian tombol 3 yang didefinisikan sebagaiImageButton 3 menuju ke halaman tentang dan tombol back yang didefinisikan untuk keluar aplikasi. 

Pembuatan Halaman Daftar PTN di Jawa Barat
            Pembuatan halaman daftar PTN di Jawa Barat ini menggunakan widget listview agar semua terlihat dengan cara Scrolling untuk menampilkan semua list atau daftar PTN. Terdapat 11 class yang akan dipilih salah satu dan berisi informasi utama dari program ini. 

Pembuatan Halaman Infomasi PTN Secara Detail
            Halaman informasi ini memiliki tampilan struktur yang sama dengan halaman untuk PTN lainnyaPembuatan halaman ini terdapat 3 buah image button yang difungsikan sebagai link website dengan menggunakan browser, sebagai phone dial untuk langsung menelepon kampus, dan GPS untuk melihat rute menuju ke kampus dari tempat pengguna mengakses. Kemudian terdapat 1 buah button untuk menghubungkan ke halaman program studi yang ada di kampus tersebut. 

Pembuatan Halaman Detail Program Studi
            Halaman informasi ini memiliki tampilan struktur yang sama dengan halaman untuk Detail Program Studi lainnya. Pembuatan halaman Program Studi ini terdapat 1 textview dan 1 scrollview. Terdapat 1 buah textview berisi program studi apa saja yang ada di kampus. 1 buah scrollview yang berfungsi untuk menampilkan keseluruhan isi dari textview. 

Pembuatan Halaman Prospek Kerja
            Pembuatan halaman Prospek Kerja ini menggunakan widget listview untuk menampilkan list atau daftar Fakultas yang kemudian berisi prospek kerja berdasarkan jurusan dari fakultas tersebut. Terdapat 15 class yang akan dipilih salah satu dan berisi informasi prospek kerja berdasarkan jurusan dari program ini. 

Pembuatan Halaman Prospek Kerja Secara Detail
            Halaman ini menampilkan informasi prospek kerja berdasarkan fakultas yang sebelumnya telah dipilih. Pembuatan halaman prospek kerja berdasarkan Fakultas ini menggunakan widget 2 buah textview untuk header dan informasi tentang prospek kerja dari berbagai jurusan. 1 imageview untuk menampilkan gambar profesi dan Scrollview untuk menampilkan seluruh isi yang ada di halaman ini tanpa terpotong.

 Pembuatan Halaman Tentang
            Pembuatan halaman Tentang ini sangat sederhana hanya memuat gambar yang berisi kata deskripsi tujuan dibuatnya aplikasi ini dan informasi tentang isi dari aplikasi. 

Pembuatan Android Manifest
            Setelah semua class yang dibutuhkan dibuat, daftarkan class-class tersebut ke dalam android manifest agar semua class tersebut dapat dipanggil dan dijalankan sesuai fungsinya masing-masing. 

Screenshot

Monday, March 30, 2015

Komputasi Fisika di bidang Numerik

Fisika Komputasi merupakan bidang yang mengkaji masalah fisika berdasarkan hasil tinjauan komputasi numerik. Sebagai perbandingan, fisika teori melandaskan bidang kajian fisika berdasarkan analisis matematis analitik sedangkan fisika eksperimen melandaskannya pada interpretasi hasil-hasil pengukuran beberapa besaran fisis yang terkait. Dengan perkembangan teknologi (khususnya komputer) batas antara fisika komputasi dan fisika teori menjadi semakin tidak nampak seiring dengan semakin tidak nampaknya perbedaan hasil yang diperoleh secara komputasi dan analitik. Ini merupakan salah satu alasan yang menyebabkan mengapa fisikawan teori dapat berperan sebagai fisikawan komputasi dan sebaliknya (contoh Feynman, Kenneth G Wilson, Steven Koonin dan sebagainya). Ramalan yang secara akurat dapat diperoleh dari hasil komputasi terhadap beberapa masalah fisika menunjukkan bahwa fisika komputasi tidak lagi hanya sekedar alat visualisasi atau simulasi proses fisis agar nampak sederhana. Penghargaan Nobel Fisika untuk K.G. Wilson dalam teori fenomena kritis (critical phenomena) dan Nobel Kimia untuk Pope dalam pengembangan teori fungsional kerapatan untuk molekul menunjukkan peranan fisika komputasi yang semakin mantap sebagai bentuk pendekatan ketiga (selain fisika teori dan fisika eksperimen) dalam mempelajari fisika. Fisikawan eksperimen perlu memiliki ketrampilan penanganan peralatan agar pengukuran besaran fisis yang dilakukannya dapat memberikan hasil. Pemahaman mengenai karakteristik alat yang dihadapi sangat membantu dalam melacak sumber-sumber kesalahan yang mungkin timbul atau bahkan dapat membantu melokalisir permasalahan. Fisikiwan teori perlu memiliki ketrampilan matematis agar dapat memperoleh penyelesaian terhadap persamaan matematis yang dihadapi. Disinipun diperlukan pemahaman yang mendalam tentang watak-watak fungsi dan operasi matematis agar mampu melalukan trik atau teknik tertentu untuk meyederhanakan persoalan matematis yang rumit. Hal yang semacam juga diperlukan dalam fisika komputasi. Fisikawan komputasi perlu memiliki ketrampilan untuk mengubah persamaan matematis atau hukum fisika ke dalam bentuk diskrit yang sesuai. Dalam hal ini diperlukan bentuk diskrit karena segala informasi fisis mengenai sistem nantinya akan tersaji dalam bentuk angka-angka atau nilai-nilai numerik. Metode pengubahan persamaan matematis ke bentuk diskrit beserta berbagai metode penyelesaiannya ini biasa disebut metode numerik. Pemahaman mengenai metode numerik itu saja belum mencukupi karena hasil nilai-nilai numerik yang diharapkan baru akan muncul setelah diproses oleh komputer. Dalam hal ini diperlukan bahasa komputer atau piranti tertentu (biasanya perangkat lunak berbentuk paket siap pakai) sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan komputer dan memerintahkannya untuk melakukan proses komputasi seperti yang diharapkan. Pemahaman tentang watak-watak alur langkah komputasi (algoritma) serta watak komputer itu sendiri tentunya sangat membantu dalam melakukan trik dan manipulasi untuk optimasi proses komputasi. Bidang fisika komputasi yang memerlukan tidak hanya pemahaman fisika tetapi juga metode numerik dan bahasa pemrograman menimbulkan kesan seolah-olah sebagai pengetahuan yang memerlukan multi disiplin ilmu. Untuk masa sekarang (paling tidak di Indonesia) kesan ini memang tidak salah. Seseorang yang belajar fisika di perguruan tinggi tidak otomatis mendapatkan kuliah metode atau analisis numerik dan bahasa pemograman. Keduanya biasanya diberikan di program studi lain seperti matematika atau ilmu komputer. Hal ini lain jika dibandingkan dengan kuliah fisika matematika (diperlukan dalam bidang fisika teori) dan praktikum/eksperimen fisika (diperlukan dalam bidang fisika eksperimen) yang tersedia dalam program studi fisika. Di masa depan keadaan ini mungkin akan berubah oleh beberapa sebab. Pertama karena komputer sudah memasyarakat dan user friendly sehingga interaksi dengan komputer baik melalui bahasa pemrograman atau piranti lain sudah dikuasai oleh setiap pengguna sejak dini. Kedua, metode numerik sendiri tidak terpisah lagi dengan fisika karena begitu intensif digunakan dalam banyak masalah fisika atau juga karena metode numerik itu sendiri dikembangkan melalui analogi proses fisika. 
2. Beberapa aspek dasar telah disinggung bahwa inti dari proses komputasi adalah mengubah persamaan matematika ke dalam bentuk diskritnya sedemikian hingga perilaku sistem dan penyelesaiannya dapat diwakili oleh nilai-nilai numerik yang terlibat. *) Pemahaman persamaan dan arti fisisnya. Bagi pemula prinsip ini kadang digunakan secara tidak hati-hati : asalkan persamaan matematika yang menggambarkan sisten fisika sudah diubah ke bentuk diskrit maka nilai hasil keluaran yang diperoleh akan diterima apa adanya sebagai penyelesaian sistem tersebut. Perlu ditekankan bahwa meskipun fisika komputasi terlibat dengan angka-angka numerik, tapi bukan nilai angka-angka itu sendiri yang penting. Yang lebih penting adalah apakah nilai-nilai tersebut secara benar dapat menggambarkan sistem fisika yang ditinjau. Dengan kata lain fisika komputasi adalah bidang yang berhadapan dengan masalah fisika (seperti halnya fisika teori dan fisika eksperimen) dan bukan sekedar masalah angka/matematika. Pemahaman ini memberikan konsekuensi pada beberapa aspek dasar yang perlu diperhatikan, yang pada akhirnya akan berguna untuk mendapatkan informasi yang benar terhadap sistem yang ditinjau dan bahkan berguna dari sisi efisiensi dan ketelitian proses komputasi. Aspek yang perlu diperhatikan antara lain seperti yang diuraikan sebagai berikut. *) Satuan universal Berbagai besaran fisis di dalam fisika dapat dikaitkan dengan satuannya masing-masing. Mengetahui satuan yang digunakan untuk besaran fisis tertentu akan dapat diketahui keadaan sistem bagi besaran tersebut. Ketika besaran panjang dinyatakan dalam satuan angstrom dan besaran tenaga dalam satuan eV maka kira-kira sistem yang ditinjau adalah sistem mikroskopis non-relativistik. Sebaliknya ketika satuan panjang dinyatakan dalam meter dan tenaga dalam Joule maka yang terlintas adalah sistem makroskopis. Untuk penyelesaian analitis, pengambilan satuan sesuai dengan sistem fisisnya tersebut tidak begitu berarti pada perolehan hasil akhir karena selalu dapat dilakukan penyederhanaan pada langkah perhitungannya. Namun dalam komputasi pengambilan satuan yang sesuai tersebut sangat mempengaruhi hasil mengingat yang terlibat dalam komputasi hanyalah nilai-nilai numerik dan bukan simbol besaran fisis. Karena keterbatasan presisi komputer, suatu nilai yang sebenarnya tidak nol seperti nilai massa elektron m = 9.1 x 10-31 kg dapat diperlakukan sebagai nilai nol. Hal ini sangat berbahaya apabila muncul sebagai nilai pembagi pada pertengahan proses komputasi yang berakibat pada gagalnya proses komputasi. Cara lain untuk menjamin agar nilai yang terlibat dalam komputasi tidak terlalu besar atau terlalu kecil sesuai sistem fisisnya adalah dengan menormalisir persamaan matematik yang terlibat dengan cara mendefinisikan satuan universal bagi sistem sedemikian hingga semua besaran fisis yang terlibat menjadi tidak bersatuan. Keuntungan cara ini adalah selain persamaan yang terlibat menjadi berbentuk sederhana juga dimunkinkannya diperoleh ketelitian proses komputasi yang tinggi mengingat angka numerik yang terlibat berorde besar sesuai batas ketelitian komputer. Sumber diambil dari : Dr. Pekik Nurwantoro 21 Agustus 2000

GALAT (KESALAHAN ) DALAM KOMPUTASI Perlu disadari bahwa komputasi numerik adalah komputasi yang mengikuti suatu algoritma pendekatan (aproksimasi) untuk menyelesaikan suatu persoalan. Dengan demikian bidang komputasi numerik memiliki kemungkinan kesalahan/galat sebagaimana terdapat di dunia eksperimen fisika. Beberapa sumber galat pada komputasi numerik adalah: 
1. Round-off error : kesalahan akibat pembuatan angka 
2. Truncation error : kesalahan akibat pemotongan suku pada deret aproksimasi, misalnya suatu rumus rumit diganti dengan rumus yang lebih sederhana. 
3. Range error : kesalahan yang terjadi karena nilai hasil komputasi melampaui batas angka yang diperbolehkan oleh komputer, misalnya sangat kecil atau sangat besar.

1) Galat Pembulatan Pembulatan bilangan sering dilakukan dalam bidang komputasi numerik, misalnya mengurangi cacah digit pada suatu nilai hampiran dengan membuang/mengabaikan beberapa digit terakhir. Aturan pembulatan yang sering diterapkan adalah sebagai berikut: *) Bila digit yang dibulatkan kurang dari 5, digit depannya tidak berubah. *) Bila digit yang dibulatkan lebih dari atau sama dengan 5, digit depannya ditambah 1 nilainya. Contoh : dibulatkan menjadi 3.35 3.344 dibulatkan menjadi 3.34 Pengulangan pembulatan tidak disarankan dalam komputasi numerik karena akan memperbesar galat. Sebagai contoh, 3.3446 jika dibulatkan tiga angka dibelakang koma menjadi 3.345 dan jika dibulatkan lagi dua angka dibelakang koma menjadi 3.35. Galat pembulatan pertama sebesar 0.0004, galat pembulatan kedua sebesar 0.0054. Terlihat galat semakin besar sehingga pembulatan hanya boleh dilakkukan sekali. Kesalahan yang timbul akibat pembulatan pada digit ke-N di belakang koma, nilainya selalu £ 10-N / 2. Kesalahan pembulatan bisa terjadi karena komputasi terkait dengan angka-angka yang nilainya berbeda jauh, misalnya : hasil seharusnya 1, tetapi oleh komputer bisa jadi hasilnya ® ¥ karena pembilang ataupun penyebut nilainya kecil sekali sehingga dianggap nol. 

2) Galat Pemotongan Galat pemotongan terjadi ketika suatu rumus komputasi disederhanakan. Biasanya suatu rumus rumit diganti dengan deret Taylor, lalu deret dipotong hanya sampai pada suku tertentu, suku selanjutnya diabaikan. Contoh : Misal x=1.5, nilai eksak cos (1.5) = 0.070737 sedangkan jika dihitung sampai suku ke-4 saja dihasilkan nilai komputasi cos(1.5) = 1 - (1.5)2/2! + (1.5)4/4! - (1.5)6/6! = 0.070187. Dengan demikian terdapat galat pemotongan sebesar 0.000550. 

3) Galat batasan angka Setiap komputer memiliki keterbatasan dalam jangkauan representasi angka, misalnya angka presisi-tunggal (single precision) sekitar 10+37 dan presisi ganda (double precision) sekitar 10+308 . Melampaui batas jangkauan presisi tunggal dalam komputasi fisis dapat terjadi dengan mudah, misalnya dalam komputasi jari-jari atom Bohr, sebagai berikut: Walaupun hasil akhir tidak melampui batas single precision, tetapi pembilang dan penyebut sudah jelas melampaui sehingga komputasi bisa mengalami round-off dan hasil akhirnya tidak tepat. Masalah serupa juga dijumpai ketika dilakukan komputasi pada nilai yang sangat besar, misalnya komputasi faktorial : n! = n(n-1)(n-2)(n-3)…1 ketika n besar, misalnya n=200, aka nilai 200! Dapat melampaui besaran presisi ganda (double precision) . Jalan keluar untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mencari rumus pendekatan. Sebagai contoh, faktorial dengan n besar dapat diganti dengan komputasi logaritmik, di mana : log(n!) = log (n) + log (n-1) + log (n-2) + log (n-3) + … Referensi : Suarga, 2007, Fisika Komputasi solusi problema fisika dengan MATLAB, Andi Yogyakarta Sahid, 2005, Pengantar Komputasi numerik, Andi Yogyakarta. BAB III. TURUNAN NUMERIK Pada bab ini akan dijelaskan metode numerik untuk menaksir nilai turunan suatu fungsi. Suatu fungsi f, baik diketahui rumusnya secara eksplisit maupun dalam bentuk data titik-titik yang dilalui kurvanya, dapat dihampiri dengan sebuah fungsi lain yang lebih sederhana. Suatu polinomial p merupakan pilihan yang paling mudah sebagai hampiran suatu fungsi f karena setiap polinomial dapat dengan mudah diturunkan. Turunan polinomial p, yakni p’(x) digunakan sebagai hampiran untuk f’(x) untuk sembarang nilai x. Secara geometris hal ini ekivalen dengan menghampiri gradien garis singgung pada kurva f di x dengan gradien garis singgung pada kurva p di x. Rumus-rumus (metode-metode) turunan numerik bermanfaat di dalam pengembanagn algoritma untuk menyelesaikan masalah nilai awal pada persamaan diferensial biasa dan parsial. 1. Turunan tingkat satu *) Rumus selisih maju dua titik (beda maju) Misalkan f(x) adalah sebuah fungsi riil satu variabel, deret Taylor untuk f(x) disekitar x = x0 adalah: (1) dengan c adalah sebuah bilangan antara x dan x0. Misalkan x = x0+h, dengan h>0, maka persamaan (1) dapat diltulis ulang sebagai: untuk suatu c Î [x0, x0+h] (2) Atau (3) Jika h mengecil, akan memberi taksiran untuk nilai f’(x0). Ini berarti : (4) disebut dengan rumus selisih maju dua titik (beda maju ) dengan galat sebesar O(h). Gambar 1 Perhatikan ruas kanan persamaan (4) adalah gradien tali busur yang melalui titik-titik (x0, f(x0)) dan (x0+h, f(x0+h)) sedangkan f’(x0) merupakan gradien garis singgung di titik (x0, f(x0)). Dengan simulasi dapat ditunjukkan bahwa gradien garis-garis bususr akan semakin menyamai gradien garis singgung jika h semakin kecil dan akhirnya gradien kedua garis sama apabila h ®0. Agar lebih jelas lagi, perhatikan contoh berikut. Carilah turunan fungsi f(x)=ln x di x =1. Penyelesaian : Tabel berikut memberikan nilai-nilai turuan untuk beberapa nilai pilihan h. H ln(1+h) f’(1) 0.1 0.01 0.001 0.0001 0.00001 0.000001 0.0953101798043 0.00995033085317 0.000999500333083 0.0000999950000333 0.0000099999500004 0.0000009999994999 0.9531017980432 0.995033085317 0. 999500333083 0. 999950000333 0. 99999500004 0. 9999994999 Dari tabel terlihat bahwa semakin kecil nilai h yang digunakan (h mendekati nol), hampiran semakin mendekati nilai turunan yang sesungguhnya, yaitu = 1. 2. Rumus Selisih mundur dua titik (beda mundur) Rumus selisih maju menggunakan nilai fungsi di x0 dan x0 +h. Rumus serupa untuk mencari f’(x0) juga dapat diperoleh dengan menggunakan nilai-nilai fungsi di x0 dan x0-h, yakni : (5) disebut rumus selisih mundur dua titik dengan galat sebesar O(h). Visualisi selisih mundur dua titik untuk mendapatkan hampiran turunan fungsi di suatu titik diilustrasikan pada Gambar 2. Gambar2 3. Rumus Selisish pusat dua titik (beda pusat) Dari rumus selisih maju dua titik, diketahui : dan dari rumus selisih mundur dua titik, diketahui : Jika keduanya dijumlahkan diperoleh : Jadi, (6) disebut rumus selisih pusat dua titik dengan galat (O) h2 . Gambar3 Rumus selisih pusat dua titik menggunakan fakta bahwa gradien garis busur yang melalui titik-titik (x0-h, f(x0-h)) dan (x0+h, f(x0+h)) merupakan hampiran gradien garis singgung di x0 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3. Dengan simulasi dapat ditunjukkan bahwa gradien garis busur semakin mendekati gradien garis singgung jika nilai h semakin kecil menuju nol. Rumus beda pusat memiliki galat yang lebih kecil dibandingkan rumus beda maju dan beda mundur. Ini dapat dibuktikan dengan contoh berikut : Contoh : Misalkan . Hitunglah hampiran f’(1) dengan menggunakan rumus beda pusat dan beda maju untuk nilai-nilai h =0.2 , 0.02 , 0.002, 0.0002. Penyelesaian : Untuk h=0.2 dengan menggunakan rumus beda maju diperoleh: dengan menggunakan rumus beda pusat diperoleh: Diketahui secara analitik , 2.71828182845905. Tabel berikut memuat hasil simulasi pencarian turunan dengan beda maju dan beda pusat untuk berbagai nilai h. h Beda maju Galat beda maju Beda pusat Galat beda pusat 0.2 0.02 0.002 0.0002 3.009175471388 2.745646775263 2.721001923382 2.718553674765 0.290893642928 0.027364946803 0.002720094922 0.000271846306 2.73643998561 2.71846305087 2.71828364064 2.71828184658 0.018158157151 0.000181222412 0.000001812188 0.000000018121 Dari tabel di atas tampak jelas bahwa galat metode beda pusat memberikan hasil yang lebih baik. 

PENCARIAN AKAR-AKAR FUNGSI NON LINIER, f(x) = 0 Banyak masalah-masalah fisika yang melibatkan fungsi/persamaan kontinu yang tidak linier. Persamaan non linier adalah persamaan di mana variabel di dalamnya pada umumnya tidak linier, misalnya dalam bentuk polinomial atau dalam bentuk perkalian atau pembagian beberapa variabel. Pada persamaan non linier dengan satu variabel, tujuan analisis pencarian akar –akar adalah mencari nilai variabel, mencari nilai x agar f(x)=0. Pada sistem persamaan non linier akan dijumpai lebih dari satu variabel yang terkait secara non linier dalam beberapa persamaan, kemudian akan dicari nilai dari masing-masing variabel yang membuat semua persamaan non linier bernilai nol. Terdapat banyak cara untuk menyelesaikan persamaan non linier seperti metode bagi dua (bisection), pisisi palsu (regula false) dan Newton Raphson. Pada bab ini akan dibahas metode Bagi dua dan metode Newton Raphson, karena dua metode ini merupakan metode fundamenal pada kasus pencarian akar-akar fungsi. non linier. *) Metode Bagi dua (bisection) Suatu fungsi kontinu pada interval tertutup [a b] sedemikian hingga f(a) dan f(b) berlawanan tanda, maka terdapat suatu akar persamaan f(x) = 0 pada interval [a b]. Akan dicari akar r Î (a,b) yang memenuhi f(r) = 0. Dari fakta ini muncullah metode pengapitan akar, berusaha mendapatkan interval kecil yang memuat suatu akar. Salah satu metode pengapitan akar adalah metode bagi dua. Metode bagi dua menggunakan konsep : Interval yang memuat akar dibagi menjadi dua subinterval sama panjang, kemudian dipilih subinterval mana yang memuat akar, dan selanjutnya sub interval ini dibagi dua lagi. Demikian seterusnya sampai diperoleh sebuah subinterval yang memuat akar yang dicari dan interval ini memiliki lebar tidak lebih dari nilai tertentu (sangat kecil mendekati nol). ALGORITMA BAGI DUA 1. Pilih dua titik a dan b sehingga f(a)*f(b)<0 2. Tetapkan toleransi error TOL dan maximum langkah iterasi N. 3. for i =1 sampaidengan N d = a+ (b-a)/2 cetak hasil (‘akar = “, d) if (f(p)=0) or ((b-a)/2 TOL then a = d else b=d 4. selesai *) Metode Newton Raphson Metode diperoleh dari ekspansi deret Taylor di sekitar x. Andaikan pada awalnya diberikan nilai x1 sehingga terjadi simpangan h = (x1 - x) dari akar yang dicari, nilai x dapat ditulis sebagai : x =x1-h. Ekspansi deret Taylor di sekitar x memberikan : karena nilai fungsi di titik akar x adalah f(x)=0, maka: atau dengan O(h2) adalah galat komputasi. Karena h = x1-x maka jadi . Jika ditulis dalam bentuk iteratifnya : Disebut dengan metode newton rapson untuk mencari akar-akar persamaan non-linier. Jika dipenuhi (telah konvergen, ) maka jelaslah bahwa akar x telah diperoleh sebesar xi+1. ALGORITMA NEWTON RAPHSON 1. Tetapkan nilai awal x0 2. Tetapkan besar toleransi error TOL dan maximum langkah iterasi N. 3. for i =1: N a. hitung f(x0) dan f’(x0) b. hitung delta = f(x0) / f’(x0) c. hitung x = x0 - delta d. if ( delta < TOL) tulis (‘akar yang di cari =’, x) break end if else x0=x e. if (i >= maximum langkah) tulis (‘gagal mencari akar’) end if Keunggulan metode Newton Raphson dibandingkan metode lain : Hanya dibutuhkan satu nilai coba awal, sedangkan metode bagi dua membutuhkan dua nilai coba yang harus mengapit akar yang dicari. Kelemahan : metode Newton Raphson membutuhkan informasi turunan pertama fungsi f’(x). Hal ini akan menjadi masalah jika fungsi terlalu kompleks sehingga turunan pertama fungsi tersebut sulit dicari. Contoh kasus: Sebuah bola pejal homogen terbuat dari suatu bahan dengan kerapatan r seragam. Bola tersebut terbenam sebagian dalam air setinggi d. Berdasarkan hukum Archimedes : berat bola sebanding dengan gaya angkat Fa : Massa bola : Hukum Archimedes : Volume bola yang terbenam di air setinggi d = Va, dapat dicari dengan kaedah volume benda putar (ingat kalkulus integral), sedemikian sehingga : dimana ρ = ρb ; Nilai d dapat dicari secara analitik dengan konsep pencarian akar-akar fungsi f(d) =0 ; Masalah ini dapat juga diselesaikan secara komputasi . Nilai d dapat dicari dengan konsep pencarian akar-akar fungsi f(d) =0 dengan berbagai metode, diantaranya adalah metode bagi dua. Jika diandaikan ρa = 1; ρb = ρ = 0.638; r =10 cm, d = …? Untuk mendapatkan nilai coba yang tepat, perlu dilihat bentuk fungsi nonlinier dari masalah ini. Hal ini dapat dibantu dengan melukis fungsi nonliniernya yakni : dengan memasukkan ρa = 1; ρb = ρ = 0.638; r =10 cm, diketahui bentuk fungsi matematisnya seperti tampak pada gambar (tampak bahwa nilai d terletak di sekitar 10 < d < 20). *) Berikut ini adalah metode bagi dua untuk menyelesaikan masalah ini ( mendapatkan nilai d) dengan bahasa MATLAB. Nilai coba pengapit akar adalah [a b] = [10 15]. clc;clear; r=10; rho=0.638; % nilai coba [a b] a=10; b=15; % batas toleransi tol=0.00001; % banyaknya langkah N=50; hasil=[]; % kontrol loop for i=1:N d=a+(b-a)/2; % metode bagi dua fd=pi*(d^3-3*d^2*r+4*r^3*rho)/3; % substitusi nilai d ke persamaan nonlinier fa=pi*(a^3-3*a^2*r+4*r^3*rho)/3; % substitusi nilai a(batas kiri) ke persamaan nonlinier hasil=[hasil;i a b d fd]; if (fd==0)||((b-a)

Saturday, November 8, 2014

Profil Perusahaan yang bergerak dalam Bisnis Informatika

Riwayat Singkat TELKOM
Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang. Riwayat singkat Telkom dari tahun ke tahun dapat dilihat pada bagian “Sejarah Panjang Menempa Kami”.
KEGIATAN USAHA
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:
Usaha Utama
1.      Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.      Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Usaha Penunjang
1.      Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.
2.      Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.
Struktur Organisasi Perusahaan
Telkom telah mencanangkan sebuah grand strategy menuju sustainable competitive growth, dengan sasaran sebagai berikut:
1.      Pertumbuhan organik yang akan dicapai dengan penguatan bisnis inti melalui fokus pada strategi segmentasi pelanggan yaitu layanan konsumer, layanan enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10 juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy.
2.      Pertumbuhan inorganik yang akan dicapai melalui strategi relateddiversification berupa pengembangan bisnis baru, pengelolaan portofolio strategis, serta membangun sinergi antara kami dan entitas anak kami.
Dalam rangka implementasi yang efektif dari strategi-strategi tersebut di atas, dipandang perlu adanya beberapa hal sebagai berikut:
1.      Direktur yang fokus menangani segmen layanan wholesale dan internasional
2.      Direktur yang fokus menangani pengembangan portofolio bisnis.
3.      Mekanisme atau model parenting yang mampu membangun sinergi antara Entitas Anak dengan Induk Perusahaan maupun antar-Entitas Anak.
Untuk itu, pada tahun 2012 Telkom telah melakukan beberapa perubahan menyangkut pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut:
1.      Mengalihkan tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmenwholesale dan internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale (“EWS”) menjadi di bawah Direktur Compliance & Risk Management (“CRM”). Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise.
2.      Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen bisnis wholesale dan internasional, selain tugas dan wewenangnya sebagai Direktur CRM.
3.      Menyesuaikan tugas dan wewenang Direktur IT, Solution & Strategic Portfolio (“ITSSP”) agar lebih fokus pada upaya inovasi dan pengembangan portofolio bisnis, dengan mengalihkan sebagian aktivitas Direktorat ITSSP, khususnya yang terkait dengan pengelolaan dan pendayagunaan IT dan tarif, menjadi di bawah Direktorat Network & Solution (“NWS”).
4.      Menambah tugas dan wewenang Direktur NWS untuk menangani pengelolaan dan pendayagunaan IT serta service operation & management, untuk mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan (established).
Selain itu, untuk membangun sinergi yang lebih efektif di lingkungan Telkom Group, Kami membentuk struktur Dewan Eksekutif beranggotakan empat Direktur Utama dari Entitas Anak. Dewan Eksekutif menjalankan tugas advisoryterkait dengan formulasi strategi, perencanaan, penetapan kebijakan serta pemantauan kinerja, untuk masing-masing lini bisnis yaitu bisnis seluler, bisnis internasional, bisnis IME dan bisnis menara telekomunikasi.
BISNIS KAMI ADALAH T.I.M.E.S
TELKOM adalah perusahaan penyedia layanan dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia
·         Kami sangat bangga melayani lebih dari 151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler (Telkomsel) lebih dari 125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta.
·         Kami juga menyediakan beragam layanan komunikasi lain termasuk layanan interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, televisi berbayar dan layanan VoIP.
·         Kami mendominasi lebih dari 60% pangsa pasar broadband di Indonesia yang mencapai lebih dari 19 juta pelanggan. Kami sangat bangga bahwa bisnis layanan data, internet dan Teknologi Informasi yang kami layani ini mampu mengkontribusi 35% terhadap total pendapatan perusahaan.
·         Kapasitas gateway internet kami yang terbesar di Indonesia,saat ini sudah lebih dari 106,4 Gbps. Kami selalu memastikan kecukupan kapasitas gateway internet agar mampu mengantisipasi pertumbuhan trafik broadband yang tinggi baik fixed broadband maupun mobile broadband.
Melanjutkan Transformasi
·         Visi kami adalah menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional.
·         Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, Kami telah bertransformasi, bisnis kami mencakup telekomunikasi, informasi, media, edutainment dan Services (TIMES).
·         Upaya transformasi ini kami fokuskan pada sisi portofolio, infrastruktur dan system, organisasi dan budaya perusahaan.
·         Dengan berfokus kuat pada layanan TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service), kami berkomitmen untuk Mempelopori Masyarakat Digital di Indonesia.
Visi, Misi Dan Tujuan
Visi
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, MediaEdutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi
·         Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
·         Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Corporate Culture    : The New Telkom Way
Basic Belief               : Always The Best
Core Values              : Solid, Speed, Smart
Key Behaviors          : Imagine, Focus, Action
SERTA INISIATIF STRATEGIS
1.      Pusat Keunggulan.
2.      Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
3.      Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen.
4.      Pengelolaan portofolio nirkabel.
5.      Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group.
6.      Berinvestasi di layanan teknologi informasi.
7.      Berinvestasi  di bisnis media dan edutainment.
8.      Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis.
9.      Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait.
10.  Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”) untuk mencapai penyempurnaan beban biaya.
Inisiatif strategis ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 yang ditetapkan pada 30 Mei 2012.


sumber:  http://www.telkom.co.id/category/investor-relations/profil-perusahaan


Tuesday, October 28, 2014

Disk Forensik

FAT

FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows. Nama FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana milik file yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan dalam disk. Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup sektor hardware yang bersebelahan, disebut cluster. Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun meningkat dan begitu juga jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang. Versi pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.

NTFS

NTFS merupakan file system standar untuk Windows NT termasuk windows 200, XP, Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFS menggantikan file system FAT sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Windows. Versi rilis NTFS ada beberapa, sebagai berikut:
  • v1.0 with NT 3.1, dirilis pertengahan-1993
  • v1.1 with NT 3.5 dirilis 1994
  • v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996)
  • v3.0 dari Windows 2000
  • v3.1 dari Windows XP (2001), Windows Server 2003 (2003), Windows Vista (pertengahan -2005) dan Windows Server 2008

Dalam NTFS, semua file data – nama file, tangal pembuatan, ijin akses dan isi – disimpan dalam metadata dalam Master File Table (MFT). NTFS mengijinkan setiap urutan 16-bit nilai utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll) Master File table mengandung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam suatu volume dengan partisi NTFS. Metadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan ijinnya. Strukturnya mendukung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.

EXT2

Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. Meskipun bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2. File system pertama yang dipakai dalam Sistem Operasi Linux adalah Minix FS yang hampir bebas sepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan ukuran maksimum hanya 64 MB. Nama file juga terbatas hanya 14 karakter. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual pada kernel Linux.

File system ext dirilis pada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan VFS API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah Utama dalam Minix FS (ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada dukungan untuk akses terpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data.

Ext2 didesain dengan tujuan bahwa file system ini akan dapat dikembangakan lagi, dengan sisa space yang masih banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi mendatang. Fitur seperti POSIX ACL dan atribut diperluas diimplementasikan pertama kali pada ext2 karena mudah diperluas dan internalnya sangat dimengerti.

Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2 memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2 masih direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan media solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3 karena ext2 tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia flash Drive adalah siklus hapus, dan juga siklus write, hal inilah yang menyebabkan pemakaian ext2 membuat usia media flash drive lebih panjang.

Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan grup silinder dalam File System Unix. Hal ini dilakukan untuk mengurangi fragmentasi external dan mengurangi pencarian disk saat me-read data yang besar.

Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok aktual. Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk proses booting Sistem Operasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam file system. Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam proses booting. Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk tiap grup blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup descriptor.

EXT3

Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2. Adanya fitur journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2 yang membuatnya lebih reliable dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system setelah shutdown yang tidak semestinya.

Meskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS, ReiserFS dan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade di tempat dari file system ext2 tanpa harus mem-back up dan me-restore data yang berarti mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system Linux lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas.

File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya:
  • File system journaling
  • Penambahan file system secara online
  • Indeks htree untuk direktori yang lebih luas
Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.

Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:
  1. Journal (resiko terendah)
  2. Metadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.
  3. Ordered (resiko menengah)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk dicommit dalam jurnal.

Writeback (resiko tertinggi)

Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash dapat terjadi.

Ukuran
BLok
Ukuran file Max
Ukuran file system
Max
1KiB 16GiB <2TiB
2KiB 256GiB <4TiB
4KiB 2TiB <8TiB
8KiB 2TiB <16TiB

Kelompok 2: